I.
JUDUL
PERCOBAAN :
Kimia Unsur
II.
TANGGAL
PERCOBAAN : 30
Mei 2015
III.
TUJUAN
PERCOBAAN : Untuk
mengenal sifat-sifat umum
dari
halogen, meliputi kekuatan pengoksidasinya menurut urutan tempatnya dalam
sistem periodik unsur serta mengenal warna gas-gas Klor, Brom dan Iod.
Unsur- unsur halogen terletak pada
golongan VII A pada sistem periodik unsur. Dari kelima unsur halogen, hanya
astatin yang bersifat radioaktif. Unsur-unsur halogen mempunyai 7 elektron
valensi dengan konfigurasi elektron ns2 p2. Struktur
elektron seperti ini menyebabkan
unsur-unsur halogen mudah menangkap sebuah elektron untuk mencapai
kestabilan, seperti konfigurasi elektron gas mulia. Unsur-unsur halogen
merupakan unsur-unsur bukan logam yang sangat reaktif sehingga di alam tidak
terdapat dalam keadaan bebas tetapi umumnya terdapat dalam bentuk senyawa
garam-garam.
Unsur-unsur halogen merupakan oksidator-
oksidator kuat. Urutan oksidasinya dalam sistem periodik unsur dari atas ke
bawah semakin berkurang. Gas-gas halogen pada umumnya mempunyai warna-warna
yang spesifik.
Dalam bahasa Yunani, halogen terdiri
atas dua kata yaitu halos dan genus, halos artinya garam sedangkan genus
artinya pembentukan. Itulah sebabnya unsur-unsur tersebut dinamakan “Halogen” yang artinya pembentuk garam.
V.
ALAT
DAN BAHAN
A.
ALAT
Alat-
alat yang digunakan pada percobaan ini
adalah tabung reaksi dan rak, sumbat
karet, spatula, pipet tetes.
B.
BAHAN
Bahan-bahan
yang digunakan pada percobaan ini adalah kalium klorat, larutan kalium kromat
(KBr), larutan kalium iodin (KI), larutan kalium klorida (KCl), , air khlor (Cl2),
air Brom (Br2), air iod (I2) dan kloroform (CCl3).
VI.
PROSEDUR
KERJA
a. Dimasukkan
kedalam 3 tabung reaksi masing-masing larutan KCl, KBr, dan KI sebanyak 2 ml.
Ditambahkan air Khlor ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut. Diulangi
percobaan di atas dengan air Brom dan air Iod. Di amati dan di bandingkan
hasilnya, kemudian dibuatlah kesimpulan.
b. Diambil
dua buah tabung reaksi dengan sumbat karet. Di masukkan kedalam tabung reaksi
tersebut masing-masing dua butir kalium klorat, 1 butir kalium kromat dan 1
butir kalium iodat. Di teteskan pada masing-masing tabung 1 tetes asam sulfat
pekat, lalu ditutup dengan sumbat karet. Di tunggu beberapa saat sampai timbul
gas. Kemudian di masukkan CCl4 kira-kira 2 ml ke dalam ketiga tabung
tersebut. Diamati dan dicatat apa yang terjadi.
VII.
HASIL
PENGAMATAN
A.
SEBELUM
PENGAMATAN
NO
|
NAMA BAHAN
|
BENTUK
|
WARNA
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
KCl
(Kalium Klorat)
KBr
(Kalium Bromat)
KI (Kalium Iodida)
Cl2 (Klorida)
Br2 (Bromida)
I2
(Iodida)
CCl3 (Kloroform)
|
Larutan
Larutan
Larutan
Larutan
Larutan
Larutan
Larutan
|
Tidak Berwarna
Tidak Berwarna
Tidak Berwarna
Kuning Pudar
Orange
Ungu
Kuning
|
B.
SESUDAH
PERCOBAAN
a. Tabung
1
· KCl
+ Cl2 tidak
bereaksi
· KCl
+ Br2 tidak
bereaksi
· KCl
+ I2 tidak
bereaksi
b. Tabung 2
· KBr
+ Br2 tidak
bereaksi
· KBr
+ Cl2 bereaksi,
larutan membentuk dua lapisan dan
warna menjadi kuning
· KBr
+ I2 tidak bereaksi
c. Tabung 3
· KI
+ Br2 bereaksi,
larutan berwarna cokelat dan endapan-
endapan
hitam
· KI
+ Cl2 bereaksi,
larutan membentuk dua lapisan dan
berubah menjadi warna kuning
· KI
+ I2 tidak
beraksi
b. KI
+ Br2 dibakar endapan warna ungu di dinding + CCl3
VIII.
REAKSI PERHITUNGAN
·
2
KBr + Cl2 2 KCl +
Br2
·
2
KI + Cl2 2KCl
+ I2
·
2
KI + Br2 2
KBr + I2
IX.
PEMBAHASAN
Unsur-unsur halogen merupakan
oksidator-oksidator kuat. Urutan kekuatan oksidasinya dalam sistem periodik
unsur dari atas ke bawah semakin berkurang. Gas-gas halogen pada umumnya
mempunyai warna- warna yang spesifik. Hala ini terlihat jelas ketika dilakukan
beberapa percobaan pada unsur-unsur halogen.
Larutan-larutan dari unsur-unsur halogen
yang berada di bawah tidak dapat mengbeoksidasi unsur yang berada di atas
karena tingkat kereaktifan unsur yang dibawah tersebut semakin berkurang. Dapat
di amat ketika larutan KCl di tambah dengan Cl2, KCl di tambah
dengan Br2, KCl di tambah dengan I2. Ketiga percobaan
tersebut, larutannya tidak bereaksi melainkan terjadinya perubahan warna. Hal
ini di sebabkan karena unsur Br dan I dalam sistem periodik berada di bawah Cl
sehingga Br2 dan I2tidak dapat mengoksidasi KCl, dan
larutan KCl ketika di tambah Cl2 juga tidak terjadi reaksi apapun
karena merupakan unsur yang sama.
Hal yang serupa juga terlihat pada saat
percobaan pada tabung kedua yang berisi KBr dengan menggunakan tiga tabung.
Masing- masing tabung tersebut di tambahkan Cl2, Br2, dan
I2, yang mana tabung KBr yang di tambahkan Cl2 larutannya
bereaksi dan membentuk dua lapisan, warnanya juga berubah menjadi warna kuning.
Reaksi ini disebabkan karena unsur Cl memang dapat mengoksidasi unsur Br.
Sedangkan tabung yang di tambahkan Br2 dan I2 tidak
bereaksi, namun warnanya terjadi perubahan menjadi ungu dan kuning. Tabung yang
di tambahkan Br2 tidak bereaksi karena unsur yang sejenis.
Perubahan lainnya juga terjadi pada
percobaan ketiga yang menggunakan 3 tabung berisi KI. Tabung pertama
ditambahkan Br2 dan tabung kedua di tambahkan Cl2,
sedangkan tabung ketiga di tambah I2. Tabung yang di tambah Br2
dan Cl2 terjadi reaksi karena unsur Br dan Cl berada di atas I
sehingga Br dan Cl dapat mengoksidasi I, sedangkan tabung yang di tambahkan I2
tidak bereaksi.
Percobaan yang terakhir hanya sebagai
pembuktian, yaitu larutan KI yang di tambahkan Br di panaskan menghasilkan
endapan warna di dinding tabung, ini menandakan Br pada suhu kamar berbentuk
padat dan ketika di tambahkan kloroform warnanya berubah menjadi ungu.
X.
KESIMPULAN
1. Larutan
yang unsurnya di bawah tidak dapat mengoksidasi larutan yang unsurnya di atas (
golongan halogen)
2. Larutan
KI + I2, KCl + Cl2, KBr + Br2 tidak dapat
bereaksi kerena larutan tersebut memiliki unsur yang sejenis.
3. Br2
pada suhu tertentu ( suhu kamar) berbentuk padat.
4. Larutan
Cl2dapat mengoksidasi larutan KBr dan Ki karena unsur Cl berda di atas Br dan I
pada golongan halogen.
5. Larutan
I2 yang di tambahkan KCl dan KBr tidak bereaksi karena unsur I berda
di bawah KCl dan KBr.