makalah tentang definisi konsep dan ruang lingkup sosiologi pendidikan - Kimia dan Pendidikan
News Update
Loading...

Sunday 26 November 2017

makalah tentang definisi konsep dan ruang lingkup sosiologi pendidikan

Makalah Definisi, Konsep dan Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan 

BAB I
PENDAHULUAN

                              
A.           Latar Belakang
Manusia merupakan  mahluk sosial. Manusia tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari mahluk lainnya. Namun pada dasarnya, manusia ini memiliki banyak sekali perbedaan dalam pola pikir, yang dapat melahirkan adanya perbedaan antara individu satu dengan individu lainnya. Hal ini kerap sering sekali kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari di lingkungan. Namun, hal inilah yang membuat hidup ini lebih terasa indah dan menarik.


Manusia pada dasarnya tidak ada yang sama persis (serupa), baik fisik maupun kepribadiannya sekalian pun anak itu kembar. Oleh karena itu, sejak awal mula perbedaan secara individual adalah sesuatu yang memang seharusnya terjadi dan tidak dapat dihindari. Diferensiasi secara individual disebabkan karena pengalaman adalah unik bagi setiap individu, artinnya tidak seorang pun yang memiliki pengalaman sama persis.[1]
Sosiologi mengajarkan kita untuk bisa hidup dan beradaptasi dengan lingkungan di mana kita tinggal. Hal ini dapat kita lihat dari arti sosiologi ini sendiri, yang mana sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang prilaku sosial antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Manusia sebagai mahluk sosial  tidak pernah jauh dengan yang namanya hubungan sosial, karena bagaimana oun hubungan tersebut mepengaruhi prilaku orang-orang.
Setiap manusia selalu membutuhkan yang namanya pendidikan. Pendidikan ini berguna untuk memberikan wawasan seseorang agar mampu memilah-milah mana yang baik dan tidak untuk dirinya. Pada dasarnya pendidikan ini adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga ada sebagian yang mendapatkannya secara otodidak.
Zaman semakin tahun semakin berkembang, dan populasi manusia juga semakin banyak. Sehingga hal inilah yang menimbulkan banyaknya perubahan sosial. Perubahan sosial ini dapat menimbulkan cultural lag. Cultural lag ini merupakan sumber masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Bahkan masalah-masalah ini juga dialami oleh dunia pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan banyak yang tidak mampu untuk mengatasinya sendiri, sehingga para-para ahli sosiologi ikut menyumbangkan pemikiran-pemikirannya untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari situlah lahir sosiologi pendidikan.

B.            Rumusan Masalah
1.      Apa itu sosiologi pendidikan?
2.      Bagaimana konsep dan ruang lingkup sosiologi pendidikan?
3.      Apa tujuan dan manfaat mempelajari sosiologi pendidikan?
4.      Apa pentingnya mempelajari sosiologi pendidikan?

C.            Tujuan Penulisan Makalah
1.      Mengetahui arti sosiologi pendidikan.
2.      Mengetahui konsep dan ruang lingkup sosiologi pendidikan.
3.      Mengetahui tujuan dan manfaat sosiologi pendidikan.
4.      Mengetahui pentingnya mempelajari sosiologi pendidikan.

  
BAB II
PEMBAHASAN

A.           SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Sosiologi berasal dari kata Latin socius, dan kata Yunani yaitu logos. Socius berarti kawan atau teman, dan logos berarti pengetahuan. Dengan demikian, sosiologi merupakan pengetahuan tentang perkawanan atau pertemanan. Pertemanan ini kemudian diperluas cakupannya menjadi sekelompok manusia yang hidup bersama dalam satu tempat, atau bisa disebut dengan masyarakat. Kata “socius” dibentuk dari kata “sosial” yang diartikan sebagai “serba berjiwa kawan” untuk orang lain, untuk member dan menerima, untuk umum. Kebalikan “sosial” adalah “individual”, yang berarti tertutup.[2]
Pandidikan, juga berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu dari kata “pedagogi”, kata dasarnya “paid” yang berartikan “anak” dan juga kata “ogogos” berartikan “membimbing”. Dari beberapa kata tersebut maka dapat disimpulkan, pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang seni mendidik anak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan berasal dari kata “didik” dan kemudian mendapatkan imbuhan “pe” dan akhiran “an”. Maka kata ini mempunyai arti proses, cara, atau perbuatan mendidik.[3]
 Sedangkan sosiologi pendidikan terdapat dari dua kata, yaitu sosiologi dan pendidikan. Menurut Prof. Dr. S. Nasution, M.A., sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik lagi. Pada awalnya sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan tujuannya sendiri, demikian pula pendidikan. Dengan adanya perkembangan masyarakat yang begitu cepat dalam segala aspek kehidupan, memerlukan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan. Sosiologi tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, demikian pula kalau hanya pendidikan saja. Perkembangan masyarakat yang sangat kompleks memerlukan ilmu pengetahuan yang kompleks pula, salah satunya adalah sosiologi pendidikan.
Didalam pendidikan tidak akan terlepas dari yang namanya hubungan-hubungan sosial, seperti: pendidik dengan anak didik, pendidik dengan pendidik, anak didik dengan anak didik, pegawai dengan anak didik, pegawai dengan pendidik, pegawai dengan pegawai. Maka dibutuhkanlah sebuah ilmu untuk mengatur masalah-masalah yang timbul dari hubungan atau pergaulan tersebut.
Goerge Payne,  yang merupakan bapak sosiologi pendidikan. Beliau mencoba  memberikan penekanan bahwa dalam lembaga-lembaga, kelompok-kelompok sosial dan proses sosial terdapat hubungan yang saling terjalin, di mana di dalam interaksi sosial itu individu memperoleh dan mengorganisasikan pengalamannya. Berikut ini adalah beberapa pengertian-defenisi sosiologi pendidikan menurut para ahli:
1.  F.G. Robbins, pengertian sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengan tata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
2.   Prof. DR S. Nasution, M.A., Pengertian Sosiologi Pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
3.   F.G Robbins dan Brown, Pengertian Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
4.  Drs. Ary H. Gunawan, Pengertian Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
5.  Menurut Moh. Padil triyo Supriyatno, beliau menyimpulkan bahwa yang dinamakan sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari permasalahan-permasalahan pendidikan dan berusaha untuk mencari pemecahanya berdasarkan pendekatan sosiologis.
6.  Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya “Dictionary of Sosiology” dikatakan bahwa: sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas, maka saya dapat menyimpulkan bahwa sosiologi pendidikan ini merupakan ilmu yang diterapkan untuk mempelajari segala yang terjadi di  dalam dunia pendidikan, serta untuk mengetahui segala permasalahan yang ada dan sekaligus berusaha untuk mencari cara dalam pemecahan masalah yang tersebut.

 B.            Konsep dan Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan
Adapun beberapa masalah yang diselidiki dalam sosiologi pendidikan anatara lain meliputi hal-hal sebagai berikut.
1.      Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat
Ø  Hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktur sosial,
Ø  Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan,
Ø  Fungsi pendidikan dalam kebudayaan,
Ø  Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan cultural.
2.      Hubungan antar manusia di dalam sekolah. Lingkup ini lebih condong menganalisis struktur sosial di dalam sekolah yang memiliki karakter berbeda dengan relasi sosial di dalam masyarakat luar sekolah, antara lain yaitu:
Ø  Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah, dan
Ø  Pola interaksi sosial dan struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai hubungan kekuasaan dan pola kepemimpinan dalam lingkungan sekolah.
3.      Pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak di sekolah atau lembaga pendidikan
Ø  Peranan sosial guru-guru atau tenaga pendidikan,
Ø  Hakikat kepribadian guru atau tenaga pendidikan,
Ø  Pengaruh kepribadian guru atau tenaga kependidikan terhadap kelakuan anak atau peserta didik, dan
Ø  Fungsi sekolah atau lembaga pendidikan dalam sosialisasi murid atau peserta didik.

4.      Lembaga Pendidikan dalam masyarakat. Di sini dianalisis pola-pola interaksi antara sekolah atau lembaga pendidikan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam masyarakat di sekitar sekolah atau lembaga pendidikan, antara lain yaitu:
Ø  Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial dalam masyarakat luar sekolah, dan
Ø  Hubungan antar sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan.

C.           Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sosiologi Pendidikan
Adapun beberapa tujuan dari mempelajari sosiologi pendidikan ini, antara lain sebagai berikut:[4]
1.  Berusaha memahami peranan sosiologi daripada kegiatan sekolah terhadap masyarakat, terutama apabila sekolah ditinjau dari segi kegiatan intelektual.
2.   Untuk memahami seberapa jauhkah guru dapat membina kegiatan sosial anak didiknya untuk mengembangkan kepribadian anak.
3.  Untuk mengetahui pembinaan ideologi pancasila dan kebudayaan nasional Indonesia dilingkungan pendidikan dan pengajaran.
4.  Untuk mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan masyarakat sekitarnya agar supaya pendidikan mempunyai kegunaan praktis di dalam masyarakat, dan negara seluruhnya.
5.    Untuk menyelidiki faktor-faktor kekuatan masyarakat, yang bisa menstimulir pertumbuhan dan perkembagan kepribadian anak.
6.      Memberi sumbangan yang positif tehadap perkembangan ilmu pendidikan.
7.  Memberi pegangan terhadap penggunaan prinsip-prinsip sosiologi untuk mengadakan sosiologi sikap dan kepribadian anak didik.


 BAB III
PENUTUP

A.           KESIMPULAN
Pengertian dari sosiologi pendidikan adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari permasalahan-permasalahan pendidikan dan berusaha untuk mencari pemecahanya berdasarkan pendekatan sosiologis.
Sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus. Menurut F.G robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Sedangkan tujuan ilmu sosiologi pendidikan adalah :
1.  Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis proses sosialisasi anak,baik dalam keluarga maupun masyarakat.
2.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial.
3.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis status pendidikan dalam masyarakat.
4.    Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis partisipasi orang berpendidikan dalam kegiatan sosiologi.
5.      Sosiologi pendidikan bertujuan untuk membantu menemukan tujuan pendidikan.
6.    Menurut FG.Payne, sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah-masalah sosial dalam pendidikan saja, melainkan juga tujuan pendidikan, bahan kurikulum, srategi belajar, sarana belajar, dan sebagainya.
Adapun ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah sangat banyak sekali dan telah diuraikan diatas. Secara garis besar ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah segala aspek sosiologi yang berhubungan dengan pendidikan.
Adapun salah satu fungsi sosiologi pendidikan di Indonesia, ialah memantapkan pancasila sebagai universals (corevalues) yang menjadi dasar integrasi nasional.


[1] Andreas Soeroso, Sosiologi, (Yogyakarta: Quadra, 2008), hal 5.
[2] Bagja Waluya, Sosiologi Melayani Fenomena Sosial di Masyarakat, (Bandung: PT. Setia Purnama Inves, 2007), hal 4.
[3] Tim Pengembangan Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama, 2007), hal 20.
[4] Admin, 2015. Sosiologi Pendidikanwww.uns.ac.id/data/sp1.pdf (Diakses Tanggal 11 November 2015, 04:25 wib).

Share with your friends

Give us your opinion

Bijaklah dalam Memberikan Komentar !

Notifikasi
Belum ada notififikasi terbaru.
Done