PERCOBAAN I laporan Organik
I.
JUDUL
PERCOBAAN : IDENTIFIKASI
BEBERAPA UNSUR
PENYUSUN
ORGANIK
II.
TANGGAL
PERCOBAAN : 21
April 2015
III.
TUJUAN
PERCOBAAN : Membuktikan
Beberapa Unsur Penyusun
IV. DASAR TEORI :
Menurut Tim Laboratorium Kimia
(2015 : 1) Unsur umum yang terdapat dalam senyawa organik adalah karbon,
hydrogen, oksigen, sulfur, phospor, dan halogen. Identifikasi unsur yang
terdapat dalam senyawa organic hamper semua didasari oleh reaksi oksidasi dan
reaksi reduksi. C selalu dioksidasi menjadi CO2 , H selalu dioksdasi
menjadi H2O, N dioksidasi menjadi N2O5 atau
direduksi menjadi NH3 atau sianida. Halogen direduksi menjadi
halogenida, S direduksi menjadi H2S dan dioksidasi menjadi Sulfat.
Phospor dioksidasi menjadi Phosfat atau direduksi menjadi PH3.
V.
ALAT
DAN BAHAN
A.
ALAT
Tabung
reaksi dan rak, cawan penguap, gelas kimia, pipa bengkok, statif dan klem,
pembakar spiritus, sumbat karet, kawat tembaga, penjepit tabung, corong.
B.
BAHAN
Bubuk CuO ( tembaga oksida ), sukrosa ( C12H22O11
), Ca(OH)2 30 % ( kalsium (II) hidroksida, larutan HCl 1 N ( asam
klorida ), kloroform ( CH3Cl), asam asetat ( CH3COOH),
nitroprusit, HNO3 pekat ( asam nitrat ), sample yang akan diuji.
VI.
PROSEDUR
KERJA
A.
Uji adanya C dan H
1) Dimasukkan kurang 2
gram sukrosa kering dan ditambahkan seujung spatula serbuk CuO. Diguncangkan
tabung, sehingga kedua zat tersebut bercampur.
2) Diambil gelas kimia dan
dimasukkan 30 mL larutan Ca(OH)2 30 % dan ditutup dengan sumbat
gabus.
3) Dihubungkan tabung
reaksi dengan gelas kimia dengan pipa bengkok, kemudian tabung reaksi dirangkai
pada statif dan klem.
4) Dipanaskan tabung
reaksi perlahan-lahan hingga terjadi reaksi. Diamati perubahan yang terjadi
pada gelas kimia ynag berisi larutan Ca(OH)2 30 %.
A. Uji adanya halogen (
Uji Beilstein )
1) Dipanaskan kawat
tembaga pada pembakar sprititus sampai nyalanya tidak berwarna lagi.
2) Didinginkan dan
kemudian dibasahkan dengan kloroform.
3) Dipanaskan lagi dan
diamati warna yang timbul.
VII.
HASIL
PENGAMATAN
A.
SEBELUM
PERCOBAAN
NO
|
NAMA
BAHAN
|
BENTUK
|
WARNA
|
1
|
Glukosa
|
Kristal
|
Putih
|
2
|
MnO4
|
Serbuk
|
Hitam
|
3
|
Ca(OH)2
30%
|
Larutan
|
Putih
|
4
|
CHCl3
|
Larutan
|
Tidak
berwarna
|
5
|
Indikator
PP
|
Larutan
|
Tidak
berwarna
|
6
|
Cu
|
Lempengan
|
Keemasan
|
B. SESUDAH
PERCOBAAN
a. Uji adanya C dan H
Glukosa + MnO2 ®
menghasilkan warna putih kehitaman, lalu dipasang pipa bengkok pada tabung
reaksi yang telah di tutup dengan karet penutup, kemudian tabung tersebut
dipanaskan dan menghasilkan gelembung-gelembung gas yang terdapat pada air
kapur.
Ca(OH)2 + indikator PP ®
menghasilkan warna ungu, lalu ditiup hingga berwarna keruh, dan terbentuk CaCO3
b. Uji adanya Halogen
®
(dibakar) Kawat tembaga menghasilkan
warna nyala pertama merah, lalu kawat tembaga dibasahkan dengan kloroform ®
menghasilkan warna nyala hijau.
VIII.
REAKSI
PERHITUNGAN
1.
C12H22O11
+ 12O2 ®
12CO2 + 11H2O
2.
Cu(OH)2 + CO2
® CaCO3 + H2O
IX.
PEMBAHASAN
Pada umumnya senyawa organik merupakan
senyawa yang mengandung unsur karbon, selain itu juga terdapat unsur hidrogen
(H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), dan posfor (P). Ada beberapa sifat
fisika maupun kimia yang memberikan deskripsi dalam suatu senyawa termasuk
dalam senyawa organik maupun anorganik, seperti keadaan saat pemanasan,
konduktivitas, ionisasi serta kelarutan masing-masing. Berdasarkan pada
percobaan pertama, dimasukkan glukosa berwarna putih kedalam tabung reaksi
kering, kemudian ditambahkan MnO2 serbuk berwarna hitam, yang
berfungsi sebagai katalis. Lalu tabung reksi tersebut digoyang hingga glukosa
dan MnO2 bercampur rata dan menghasilkan warna putih kehitaman.
Kemudian pada tabung reaksi dipasang pipa bengkok pada tabung reaksi yang telah
ditutup dengan karet penutup tabung
reaksi dipanaskan, sedangkan ujung pipa bengkok dimasukkan kedalam gelas
kimia yang telah berisi air kapur, setelah dipanaskan lama kelamaan akan
mengeluarkan gelembung gelembung gas yang terdapat didalam air kapur, pada pada
dinding tabung reaksi terdapat molekul-molekul air, serta terbentuknya endapan
putih atau kalsium karbonat didalam air kapur.
Dalam gelas kimia dimasukkan air kapur
lalu diteteskan indikator PP, lama kelamaan air kapur berubah menjadi warna
ungu, kemudian larutan tersebut ditiup dengan pipa hingga mejadi keruh sampai
berbentuk CaCO3.
Berdasarkan percobaan kedua, kawat
tembagayang berwarna keemasan dijepit dengan penjepit kemudian dipanaskan
hingga menghasilkanwarna nyala pertama-pertama merah, kemudian kawat tembaga
dibasahkan dengan kloroform lalu dipanaskan kembali dan menghasilkan hijau.
Warna hijau disebut klorin. Dimana warna hijau tersebut menandakan adanya unsur
halongan yang terdapat pada tembaga. Berdasarkan yang ada pada teori
identifikasi unsur-unsur yang terdaat lam senyawa organik hampir semua didsri
oleh reaksi oksidasi dan raksi reduksi. C selalu dioksidasi menjadi CO2,
H selallalu dioksidasi menjadi H2O, N dioksidasi menjadi N2O5
atau direduksi menjadi NH3 atau sianida. Halongen direduksi menjadi
halogenida, S direduksi menjadi H2S dan dioksidsi menjadi sulfat,
phosfor dioksidasi menjadi phosphat dan menjadi PH3.
X.
KESIMPULAN
1. Unsur umum yang terdapat
dalam senyawa organik adalah karbon, hydrogen, oksigen, sulfur, phospor, dan
halogen.
2. Pada percobaan glukosa
ditambahkan MnO2 membentuk gelembung-gelembung gas serta adanya
endapan putih berupa kalsium karbonat.
3. Air kapur ditambahkan
indicator PP akan terbentuk CaCO3
4. Kawat tembaga yang
dibakar menghasilkan nyala pertama berwarna merah.