Laporan Lab Biokim tentang Analisis Kualitatif Lipid - Kimia dan Pendidikan
News Update
Loading...

Wednesday 1 January 2020

Laporan Lab Biokim tentang Analisis Kualitatif Lipid

ANALISIS KUALITATIF LIPID

minyak
Minyak

Oleh:
Miratul Hasanah, Putri Hajatul Zahra, Putri Balqis, Nurriska, Syarifah Syifa Fahira, Cilia Meliani, Rima Miharja

Abstrak
Percobaan analisis kualitatif lipid bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat lipida terhadap pereaksi, yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 16 Desember 2019 di Laboratorium Pendidikan Kimia FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Percobaan analisis kualitatif lipid yang akan diuji yaitu kelarutan dan terjadinya emulsi, ketidakjenuhan, dan kolesterol. Uji kelarutan dan terjadinya emulsi menggunakan chloroform (CHCl3), eter (C2H)2O, air, larutan Natrium Karbonat (Na2CO3), dan minyak kelapa.Uji ketidakjenuhan menggunakan Pereaksi Hubl, minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak kemiri. Uji kolesterol menggunakan minyak kelapa, gliserol 0,5%, Chloroform, asam asetat anhidrid, asam sulfat pekat, dan pereaksi Lieberman Burchard.
Kata kunci: Lipid, Kelarutan, Ketidakjenuhan, dan kolesterol.

A.    LATAR BELAKANG

Menurut TIM Laboratorium Kimia FTK (2019:12) menyatakan bahwa lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Senyawa lipid tidak mempunyai rumus empiris tertentu atau struktur serupa, tetapi terdiri atas beberapa golongan. Diantara yang akan diuji pada percobaan ini adalah:
1.   Kelarutan dan terjadinya emulsi
Lipid adalah sekelompok senyawa organic yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Senyawa lipid tidak mempunyai rumus empiris tertentu atau struktur serupa, tetapi terdiri atas beberapa golongan.
Lipida adalah biomolekul organic yang tidak terlarut dalam air, dapat di ekstraksi dari sel dan jaringan menggunakan zat pelarut non polar seperti chloroform, eter, benzene, dan heksana. Lipida, dengan garam dapat membentuk emulsi partikel lipid.
2.   Ketidakjenuhan
Di alam terdapat asam lemak yang tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan ganda. Sifat inilah yang menyebabkan suatu asam lemak tidak jenuh dapat direduksi, dihidrogenasi, dioksidasi dan mengadisi. Salah satu cara untuk mengetahui sifat ketidakjenuhan suatu asam lemak dan dapat dipergunakan larutan iod.
3.   Kolesterol
Kelompok lipid seperti fosfolipid dan sterol merupakan komponen penting yang terdapat dalam membrane semua sel hidup. Kolesterol adalah sterol utama yang banyak terdapat dialam. Untuk mengetahui adanya sterol dan kolesterol, dapat dilakukan uji kolesterol menggunakan reaksi warna. Salah satu diantarnya ialah reaksi Lieberman Burchad. Uji ini positif bila reaksi menunjukkan warna yang berubah merah, kemudian biru dan hijau. Larutan kolesterol dalam kloroform bila dirtambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula – mula akan berwarna merah, kemudian biru dan hijau. Ini disebut reaksi Liebeman Burchad. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan kosentrasi kolesterol.
Menurut Adi Santika (2016:90) menyatakan bahwa lemak merupakan suatu molekul yang terdiri atas oksigen, hidrogen, karbon, dan terkadang terdapat nitrogen serta fosforus. Pengertian lemak tidak mudah untuk dapat larut dalam air. Untuk dapat melarutkan lemak, dibutuhkan larut khusus lemak seperti chloroform. Molekul lemak terdiri atas 4 bagian, antara lain 1 molekul gliserol serta 3 molekul asam lemak. Asam lemak terdiri atas rantai hidrokarbon dan juga gugus karboksil. Molekul gliserol mempunyai 3 gugus hidroksil serta pada tiap gugus hidroksil tersebut dapat berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak. Berdasarkan dari komposisi kimia, lemak dibagi menjadi 3, antara lain: lemak sederhana, lemak campuran, dan lemak asli. Lemak sederhana tersusun dari trigliserida, yang terdiri atas 1 gliserol dan 3 asam lemak. Contohnya dari senyawa lemak sederhana antara lain: lilin, plastisin, serta minyak. Lemak campuran tersusun dari gabungan antara senyawa bukan lemak dengan lemak. Contoh dari senyawa lemak campuran antara lain: lipoprotein, fosfolipid, dan fosfatidilkolin. Lemak asli atau derivat lemak adalah senyawa yang dihasilakan yang berasal dari proses hidrolisis lipid, seperti asam lemak dan kolesterol.
Menurut Aung Sumbono (2016:125) menyatakan bahwa senyawa lipid dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu asam lemak, gliserolipid, fosfolipid, dan steroid. Beberapa ahli membagi senyawa lipid dalam beberapa kelompok yang lebih detail dan banyak. Lipid dibagi pada beberapa bentuk senyawa yang lebih simple. Asam lemak adalah senyawa amfipatik, karena gugus karboksil bersifat hidrofilik dan ekor hidrokarbon bersifat hidrofobik. Asam lemak yang terjadi pada sistem biologi biasanya berisi sejumlah atom karbon dan rantai hidrokarbon biasanya tidak bercabang. Jika ada karbon-karbon ikatan rangkap dalam rantai maka disebut dengan asam lemak tak jenuh, sedangkan jika hanya ikatan tunggal maka disebut asam lemak tak jenuh.
            Manfaat dari percobaan ini untuk mengetahui sifat-sifat lipida terhadap pereaksi tertentu. Adapun Dosen Pengampu mata kuliah Biokimia adalah Fauziah, S. Pd., M. Pd. dan asisten praktikum Rafi Mariska, S. Pd.

 B.    METODE

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi dan rak, gelas kimia, cawan porselin, pipet tetes, dan spatula. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah khloroform (CHCl3), eter (C2H)2O, pereaksi Hubl, Larutan Natrium Karbonat (Na2CO3) 1%, larutan empedu encer, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak kemiri, kolesterol 0,5% dalam khloroform, pereaksi lieberman Burchard, asam asetat anhidrid, dan Asam sulfat (H2SO4) pekat.
Prosedur kerja Analisis kualitatif lipid dilakukan dengan cara yang pertama yaitu Kelarutan dan terjadinya emulsi 5  buah tabung masing masing tabung reaksi diisi dengan : Tabung 1 dengan 2 mL chloroform, tabung reaksi 2 diisi dengan 2 mL eter, tabung 3 dengan 2 mL air (aquadest), tabung 4 dengan 2 mL larutan Na2CO3 1% dan tabung 5 diisi dengan 2 mL empedu encer. Kemudian ditambahkan pada tiap-tiap tabung dengan setets minyak kelapa. Dikocok dan dibiarkan selama 5 menit lalu dicatat perbedaan-perbedaan yang terjadi pada masing-masing tabung.
Kedua yaitu uji ketidak jenuhan dilakukan dengan cara disediakan 4 buah tabung reaksi dan ditandai tabung tersebut dengan tabung : 1, 2, 3, dan 4. Kemudiam dituangkan pereaksi hubl ke dalam 4 tabung reaksi tersebut, Tabung pertama disimpan sebagai pembanding, tabung ke 2 ditambahkan 2 tetes minyak zaitun, tabung ke 3 ditambahkan 2 tetes minyak kelapa dan ditabung ke 4 ditambahkan 2 tetes minyak kemiri, kemudian dikocok dan diamati perubahan warna yang akan terjadi, lalu dibandingkan perubahan warna pada tabung 2, 3, dan 4 dan dibandingkan warnanya dengan tabung 1.
Kemudian Uji Kolesterol yang dilakukan dengan cara disiapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering, kemudian diisi tabung pertama dengan 1 mL minyak kelapa , dan tabung kedua diisi dengan 1 mL gliserol 0,5% , pada masing-masing tabung ditambahkan chloroform kira-kira 2 mL, dan ditambahkan 10 tetes asam asetat anhidrid, kemudian ditambahkan dengan hati-hati 2-3 tetes melalui dinding tabung asam sulfat pekat, dikocok dengan hati-hati dan didiamkan beberapa detik. Lalu diamati perubahan warna yang akan terjadi.

      C.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa, lipid atau lemak adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia yang memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Senyawa lipid tidak mempunyai rumus empiris tertentu atau struktur yang serupa, tetapi terdiri atas beberapa golongan. Untuk mengetahui sifat-sifat lipid terhadap pereaksi tertentu dapat diketahui menggunakan uji kelarutan dan terjadinya emulsi, uji ketidakjenuhan, dan uji kolesterol. Lipida itu biomolekul organik yang tidak larut dalam air, dapat diekstraksi dari sel dan jaringan dengan menggunakan zat pelarut non polar seperti chloroform, eter, benzena, dan heksana. Lipida dengan garam dapat dibentuk emulsi partikel lipid. Di alam terdapat asam lemak yang tidak jenuh mengadung satu atau lebih ikatan ganda. Sifat ini dapat menyebabkan suatu asam lemak tidak jenuh dapat direduksi, dihidrogenesi, dioksidasi, dan mengadisi. Cara untuk mengetahui sifat ketidakjenuhan suatu lemak dan dapat di pergunakan larutan iod. Kelompok lipid seperti fosfolipid dan sterol itu komponen penting yang terdapat dalam membran semua sel hidup. Kolesterol juga merupakan sterol utama yang banyak terdapat di alam.
Uji kelarutan dan terjadinya emulsi dengan mengetahui adanya lemak dilakukan percobaan menggunakan 4 tabung, dimana pada masing-masing tabung ditambahkan setetes minyak kelapa. Tabung I minyak kelapa ditambahkan dengan chloroform hasilnya larut, karena chloroform termasuk pelarut non polar sedangkan minyak kelapa juga termasuk pelarut non polar. Tabung II ditambahkan dengan eter maka akan larut sempurna. Hal ini dikarenakan eter merupakan pelarut nonpolar. Tabung III minyak kelapa ditambahkan air maka tidak larut, karena lipid termasuk senyawa organik yang tidak larut dalam air dikarenakan akan terbentuk dua lapisan akibat perbedaan kepolaran. Tabung IV minyak kelapa ditambahkan dengan Na2CO3 menghasilkan terbentuknya saponifikasi atau penyabunan bersifat basa.
Uji Kelarutan dan Terjadinya Emulsi
Gambar 1Uji Kelarutan dan Terjadinya Emulsi
Uji kejenuhan untuk mengetahui sifat suatu asam lemak dan dapat di pergunakan iod. Percobaan ini dilakukan menggunakan 4 tabung reaksi dimana pada masing-masing tabung ditambahkan pereaksi Hubl. Tabung 1 ditambahkan pereaksi Hubl sebagai pembanding. Tabung 2 pereaksi Hubl ditambahkan minyak zaitun menghasilkan warna coklat pudar dan sifatnya tidak jenuh. Tabung 3 pereaksu Hubl ditambahkan minyak kelapa hasilnya coklat tidak pudar menandakan bahwa sifat tersebut asam lemak jenuh. Tabung 4 pereaksi Hubl ditambahkan minyak kemiri menghasilkan coklat pudar, hal ini lebih positif dikarenakan lebih tidak jenuh. Jadi, yang paling pudar, hal ini lebih positif dikarenakan lebih tidak jenuh. Jadi, yang paling pudar itu yang paling baik dikonsumsi. Minyak kelapa itu jenuh makanya tidak pudar. Minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh yang tinggi 87% diminyak kemiri mengandung asam lemak tak jenuh yang banyak (di atas 84%) dan minyak zaitun juga banyak mengandung asam lemak tah jenuh. Semakin pudar warna pembanding pada pereaksi Hubl dalam suatu warna larutan maka akan semakin tidak jenuh asam lemak tersebut. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Moeh Dohir, dkk, bahwa Dari sifat kimianya, minyak kelapa memiliki total asam lemak jenuh sebesar 91% yang terdiri dari coproic acid, caprylic acid, capric acid, lauric acid, myristic acid, palmitic acid, stearic acid dan arachidc. Kandungan asam laurik dominan dengan 45%. Asam laurik terdiri dari 12 atom karbon dan asam lemak dan tergolong asam lemak rantai sedang. Minyak zaitun kandungan asam lemak tak jenuh sebesar 84,2% paling dominan adalah asam oleat  asam lemak tak jenuh tunggal sebesar 71% dan 13,2% asam linoleic. Minyak kemiri mengandung asam tak jenuh sekitar 94% paling dominan adalah asam lemak oleat 75,72%.
Minyak kelapa itu minyak nabati yang kaya akan kandungan asam lemak jenuh, yaitu 91%. Sifat ini menyebabkan meningkatnya tingkat konduktivitasnya yang berdampak pada menurunnya kekuatan dielektriknya (tegangan tembus). Minyak zaitun kandungan asam lemak tak jenuh sebesar 84,2% paling dominan adalah asam oleat, asam lemak tak jenuh tunggal sebesar 71% dan 13,2% linoleic, asam lemak tak jenuh majemuk dan memiliki 15,8% asam lemak jenuh. Minyak kemiri merupakan semi drying oil, berbentuk cair pada suhu kamar, berbentuk padat. Minyak kemiri digunakan sebagai minyak pengering dalam industri cat dan pernis. Cake oil dari kemiri mengandung 46,2% protein, 4,4% P2O5, dan 2,0% K2O serta gliserida dari asam linolenat, asam oleat, dan asam linolead.

Uji Ketidakjenuhan
Gambar 2Uji Ketidakjenuhan
D.    KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah lipid tidak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelartut eter, kloroform, benzena dan heksana, tingkat kualitas jenis minyak yang diuji yaitu minyak kemiri lebih bagus dari pada minyak kelapa dan minyak zaitun, minyak kelapa itu termasuk lemak jenuh, makanya warna tidak pudar, sifat - sifat lipid terhadap pereaksi dapat menggunakan uji kelarutannya  dan terjadinya emulsi,  uji ketidakjenuhan dan uji kolesterol, asam lemak jenuh dapat direduksi, dihidrogenesi, dioksidasi dan mengadisi. 

    E.    REFERENSI

Moeh Dofir, dkk,2017 “Minyak Kelapa Beraditif Minyak Zaitun sebagai Isolasi Peralatan Tegangan Tinggi. Jurnal EECCIS. Vol. 11, No.02.
Santika, Adi. 2016. “Pengurangan tingkat kadar Lemak Tubuh melalui Jogging Selama 30 menit Mahasiswa Putra Semester IV Fpok IKIP pgri Bali Tahun 2016”. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi. Vol. 1. No. 1.
Sumbono, Aung. 2016. Biokimia pangan Dasar. Jakarta: Deepublish.
Tim Laboratorium Kimia FTK. 2019. Biokimia. Banda Aceh: Laboratorium Kimia.

Share with your friends

Give us your opinion

Bijaklah dalam Memberikan Komentar !

Notifikasi
Belum ada notififikasi terbaru.
Done