ANALISIS KUALITATIF LIPID
Minyak |
Oleh:
Miratul Hasanah, Putri Hajatul Zahra, Putri Balqis, Nurriska,
Syarifah Syifa Fahira, Cilia Meliani, Rima Miharja
Abstrak
Percobaan analisis kualitatif lipid bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat
lipida terhadap pereaksi, yang dilaksanakan pada
hari senin tanggal 16 Desember 2019 di Laboratorium Pendidikan Kimia FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Percobaan analisis kualitatif lipid yang
akan diuji yaitu kelarutan dan terjadinya emulsi, ketidakjenuhan, dan
kolesterol. Uji kelarutan dan terjadinya emulsi menggunakan chloroform (CHCl3),
eter (C2H)2O, air, larutan Natrium Karbonat (Na2CO3),
dan minyak kelapa.Uji ketidakjenuhan menggunakan
Pereaksi Hubl, minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak kemiri. Uji kolesterol
menggunakan minyak kelapa, gliserol 0,5%, Chloroform, asam asetat anhidrid,
asam sulfat pekat, dan pereaksi Lieberman Burchard.
Kata kunci: Lipid,
Kelarutan, Ketidakjenuhan, dan kolesterol.
A. LATAR BELAKANG
Menurut
TIM Laboratorium Kimia FTK (2019:12)
menyatakan bahwa lipid adalah sekelompok
senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan memegang
peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Senyawa lipid tidak mempunyai
rumus empiris tertentu atau struktur serupa, tetapi terdiri atas beberapa
golongan. Diantara yang akan diuji pada percobaan ini adalah:
1. Kelarutan
dan terjadinya emulsi
Lipid
adalah sekelompok senyawa organic yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau
manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Senyawa
lipid tidak mempunyai rumus empiris tertentu atau struktur serupa, tetapi
terdiri atas beberapa golongan.
Lipida
adalah biomolekul organic yang tidak terlarut dalam air, dapat di ekstraksi
dari sel dan jaringan menggunakan zat pelarut non polar seperti chloroform,
eter, benzene, dan heksana. Lipida, dengan garam dapat membentuk emulsi
partikel lipid.
2. Ketidakjenuhan
Di
alam terdapat asam lemak yang tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan
ganda. Sifat inilah yang menyebabkan suatu asam lemak tidak jenuh dapat
direduksi, dihidrogenasi, dioksidasi dan mengadisi. Salah satu cara untuk
mengetahui sifat ketidakjenuhan suatu asam lemak dan dapat dipergunakan larutan
iod.
3. Kolesterol
Kelompok
lipid seperti fosfolipid dan sterol merupakan komponen penting yang terdapat
dalam membrane semua sel hidup. Kolesterol adalah sterol utama yang banyak
terdapat dialam. Untuk mengetahui adanya sterol dan kolesterol, dapat dilakukan
uji kolesterol menggunakan reaksi warna. Salah satu diantarnya ialah reaksi Lieberman Burchad. Uji ini positif bila reaksi menunjukkan
warna yang berubah merah, kemudian biru dan hijau. Larutan kolesterol dalam
kloroform bila dirtambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka
larutan tersebut mula – mula akan berwarna merah, kemudian biru dan hijau. Ini
disebut reaksi Liebeman Burchad. Warna
hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan kosentrasi kolesterol.
Menurut Adi Santika (2016:90) menyatakan bahwa lemak
merupakan suatu molekul yang terdiri atas oksigen, hidrogen, karbon, dan
terkadang terdapat nitrogen serta fosforus. Pengertian lemak tidak mudah untuk
dapat larut dalam air. Untuk dapat melarutkan lemak, dibutuhkan larut khusus
lemak seperti chloroform. Molekul lemak terdiri atas 4 bagian, antara lain 1 molekul
gliserol serta 3 molekul asam lemak. Asam lemak terdiri atas rantai hidrokarbon
dan juga gugus karboksil. Molekul gliserol mempunyai 3 gugus hidroksil serta
pada tiap gugus hidroksil tersebut dapat berinteraksi dengan gugus karboksil
asam lemak. Berdasarkan dari komposisi kimia, lemak dibagi menjadi 3, antara
lain: lemak sederhana, lemak campuran, dan lemak asli. Lemak sederhana tersusun
dari trigliserida, yang terdiri atas 1 gliserol dan 3 asam lemak. Contohnya
dari senyawa lemak sederhana antara lain: lilin, plastisin, serta minyak. Lemak
campuran tersusun dari gabungan antara senyawa bukan lemak dengan lemak. Contoh
dari senyawa lemak campuran antara lain: lipoprotein, fosfolipid, dan
fosfatidilkolin. Lemak asli atau derivat lemak adalah senyawa yang dihasilakan
yang berasal dari proses hidrolisis lipid, seperti asam lemak dan kolesterol.
Menurut Aung Sumbono (2016:125) menyatakan bahwa senyawa
lipid dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu asam lemak, gliserolipid,
fosfolipid, dan steroid. Beberapa ahli membagi senyawa lipid dalam beberapa
kelompok yang lebih detail dan banyak. Lipid dibagi pada beberapa bentuk
senyawa yang lebih simple. Asam lemak adalah senyawa amfipatik, karena gugus
karboksil bersifat hidrofilik dan ekor hidrokarbon bersifat hidrofobik. Asam
lemak yang terjadi pada sistem biologi biasanya berisi sejumlah atom karbon dan
rantai hidrokarbon biasanya tidak bercabang. Jika ada karbon-karbon ikatan
rangkap dalam rantai maka disebut dengan asam lemak tak jenuh, sedangkan jika
hanya ikatan tunggal maka disebut asam lemak tak jenuh.
Manfaat
dari percobaan ini untuk mengetahui sifat-sifat lipida terhadap pereaksi
tertentu. Adapun Dosen Pengampu mata kuliah Biokimia adalah Fauziah, S. Pd., M.
Pd. dan asisten praktikum Rafi Mariska, S. Pd.
B.
METODE
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini
adalah tabung reaksi dan rak, gelas kimia, cawan porselin, pipet tetes, dan
spatula. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah khloroform (CHCl3),
eter (C2H)2O, pereaksi Hubl, Larutan Natrium Karbonat (Na2CO3)
1%, larutan empedu encer, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak kemiri,
kolesterol 0,5% dalam khloroform, pereaksi lieberman Burchard, asam asetat
anhidrid, dan Asam sulfat (H2SO4) pekat.
Prosedur kerja Analisis kualitatif lipid
dilakukan dengan cara yang pertama yaitu Kelarutan dan terjadinya emulsi 5 buah tabung masing masing tabung reaksi diisi
dengan : Tabung 1 dengan 2 mL chloroform, tabung reaksi 2 diisi dengan 2 mL
eter, tabung 3 dengan 2 mL air (aquadest), tabung 4 dengan 2 mL larutan Na2CO3
1% dan tabung 5 diisi dengan 2 mL empedu encer. Kemudian ditambahkan pada
tiap-tiap tabung dengan setets minyak kelapa. Dikocok dan dibiarkan selama 5
menit lalu dicatat perbedaan-perbedaan yang terjadi pada masing-masing tabung.
Kedua yaitu uji ketidak jenuhan dilakukan
dengan cara disediakan 4 buah tabung reaksi dan ditandai tabung tersebut dengan
tabung : 1, 2, 3, dan 4. Kemudiam dituangkan pereaksi hubl ke dalam 4 tabung
reaksi tersebut, Tabung pertama disimpan sebagai pembanding, tabung ke 2
ditambahkan 2 tetes minyak zaitun, tabung ke 3 ditambahkan 2 tetes minyak
kelapa dan ditabung ke 4 ditambahkan 2 tetes minyak kemiri, kemudian dikocok
dan diamati perubahan warna yang akan terjadi, lalu dibandingkan perubahan
warna pada tabung 2, 3, dan 4 dan dibandingkan warnanya dengan tabung 1.
Kemudian Uji Kolesterol yang dilakukan dengan
cara disiapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering, kemudian diisi tabung
pertama dengan 1 mL minyak kelapa , dan tabung kedua diisi dengan 1 mL gliserol
0,5% , pada masing-masing tabung ditambahkan chloroform kira-kira 2 mL, dan
ditambahkan 10 tetes asam asetat anhidrid, kemudian ditambahkan dengan
hati-hati 2-3 tetes melalui dinding tabung asam sulfat pekat, dikocok dengan
hati-hati dan didiamkan beberapa detik. Lalu diamati perubahan warna yang akan
terjadi.
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
diketahui bahwa, lipid atau lemak adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,
hewan, atau manusia yang memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi
sel. Senyawa lipid tidak mempunyai rumus empiris tertentu atau struktur yang
serupa, tetapi terdiri atas beberapa golongan. Untuk mengetahui sifat-sifat
lipid terhadap pereaksi tertentu dapat diketahui menggunakan uji kelarutan dan
terjadinya emulsi, uji ketidakjenuhan, dan uji kolesterol. Lipida itu
biomolekul organik yang tidak larut dalam air, dapat diekstraksi dari sel dan
jaringan dengan menggunakan zat pelarut non polar seperti chloroform, eter,
benzena, dan heksana. Lipida dengan garam dapat dibentuk emulsi partikel lipid.
Di alam terdapat asam lemak yang tidak jenuh mengadung satu atau lebih ikatan
ganda. Sifat ini dapat menyebabkan suatu asam lemak tidak jenuh dapat
direduksi, dihidrogenesi, dioksidasi, dan mengadisi. Cara untuk mengetahui
sifat ketidakjenuhan suatu lemak dan dapat di pergunakan larutan iod. Kelompok
lipid seperti fosfolipid dan sterol itu komponen penting yang terdapat dalam
membran semua sel hidup. Kolesterol juga merupakan sterol utama yang banyak
terdapat di alam.
Uji kejenuhan untuk mengetahui sifat suatu asam lemak dan
dapat di pergunakan iod. Percobaan ini dilakukan menggunakan 4 tabung reaksi
dimana pada masing-masing tabung ditambahkan pereaksi Hubl. Tabung 1
ditambahkan pereaksi Hubl sebagai pembanding. Tabung 2 pereaksi Hubl
ditambahkan minyak zaitun menghasilkan warna coklat pudar dan sifatnya tidak jenuh. Tabung 3 pereaksu
Hubl ditambahkan minyak kelapa hasilnya coklat tidak pudar menandakan bahwa sifat tersebut asam
lemak jenuh. Tabung 4 pereaksi Hubl
ditambahkan minyak kemiri menghasilkan coklat pudar, hal ini lebih positif
dikarenakan lebih tidak jenuh. Jadi, yang paling pudar, hal ini lebih positif
dikarenakan lebih tidak jenuh. Jadi, yang paling pudar itu yang paling baik
dikonsumsi. Minyak kelapa itu jenuh makanya tidak pudar. Minyak
kelapa mengandung asam lemak jenuh yang tinggi 87% diminyak kemiri mengandung
asam lemak tak jenuh yang banyak (di atas 84%) dan minyak zaitun juga banyak
mengandung asam lemak tah jenuh. Semakin pudar warna pembanding pada pereaksi
Hubl dalam suatu warna larutan maka akan semakin tidak jenuh asam lemak
tersebut. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Moeh Dohir, dkk,
bahwa Dari sifat kimianya, minyak kelapa memiliki total asam lemak jenuh
sebesar 91% yang terdiri dari coproic
acid, caprylic acid, capric acid, lauric acid, myristic acid, palmitic acid,
stearic acid dan arachidc. Kandungan
asam laurik dominan dengan 45%. Asam laurik terdiri dari 12 atom karbon dan
asam lemak dan tergolong asam lemak rantai sedang. Minyak zaitun kandungan asam
lemak tak jenuh sebesar 84,2% paling dominan adalah asam oleat asam lemak tak jenuh
tunggal sebesar 71% dan 13,2% asam linoleic.
Minyak kemiri mengandung asam tak jenuh sekitar 94% paling dominan adalah
asam lemak oleat 75,72%.
Minyak kelapa itu minyak nabati yang kaya akan kandungan asam lemak jenuh,
yaitu 91%. Sifat ini menyebabkan meningkatnya tingkat konduktivitasnya yang
berdampak pada menurunnya kekuatan dielektriknya (tegangan tembus). Minyak
zaitun kandungan asam lemak tak jenuh sebesar 84,2% paling dominan adalah asam
oleat, asam lemak tak jenuh tunggal sebesar 71% dan 13,2% linoleic, asam lemak
tak jenuh majemuk dan memiliki 15,8% asam lemak jenuh. Minyak kemiri merupakan
semi drying oil, berbentuk cair pada suhu kamar, berbentuk padat. Minyak kemiri
digunakan sebagai minyak pengering dalam industri cat dan pernis. Cake oil dari
kemiri mengandung 46,2% protein, 4,4% P2O5, dan 2,0% K2O
serta gliserida dari asam linolenat, asam oleat, dan asam linolead.
D.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah lipid tidak
dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelartut eter, kloroform,
benzena dan heksana, tingkat kualitas jenis minyak yang diuji yaitu minyak
kemiri lebih bagus dari pada minyak kelapa dan minyak zaitun, minyak kelapa itu
termasuk lemak jenuh, makanya warna tidak pudar, sifat - sifat lipid terhadap
pereaksi dapat menggunakan uji kelarutannya
dan terjadinya emulsi, uji ketidakjenuhan
dan uji kolesterol, asam lemak jenuh dapat direduksi, dihidrogenesi, dioksidasi
dan mengadisi.
E.
REFERENSI
Moeh
Dofir, dkk,2017 “Minyak Kelapa Beraditif Minyak Zaitun sebagai Isolasi
Peralatan Tegangan Tinggi. Jurnal EECCIS.
Vol. 11, No.02.
Santika, Adi. 2016. “Pengurangan
tingkat kadar Lemak Tubuh melalui Jogging Selama 30 menit Mahasiswa Putra
Semester IV Fpok IKIP pgri Bali Tahun 2016”. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi. Vol. 1. No. 1.
Sumbono, Aung. 2016. Biokimia pangan Dasar. Jakarta:
Deepublish.
Tim Laboratorium Kimia FTK. 2019.
Biokimia. Banda Aceh: Laboratorium
Kimia.